instrumen musik tradisional dari china yang bersumber bunyi dawai dinamakan

7 Instrumen musik tradisional dari China yang bersumber bunyi dawai dinamakan.. A. sitar ; B. shamishen ; C. rebab ; D. koto 8. Gabungan tiga nada atau lebih yang dibunyikan serentak dan menghasilkan bunyi yang harmonis disebut.. A. accord 0311. gaya kuno yang indah tahun baru musik latar belakang budaya tradisional. jaman dahulu Cantik liris. 01:37. festival tradisional gaya cina soundtrack meriah musik rakyat meriah. gaya cina tradisional festival. 02:43. soundtrack komersial tradisional. periklanan soundtrack jaman dahulu. Hulus Hulus (葫芦丝 pinyin: húlúsī), yang dikenal sebagai seruling labu atau sutra labu botol di barat, adalah alat musik tradisional Tiongkok yang bebas dari buluh. Ini paling populer di kalangan kelompok etnis yang tinggal di Yunnan dan provinsi terdekat di Cina barat daya, terutama di antara orang-orang Dai. Kata hulu hanya berarti Alatmusik chordophone dari Indonesia berikutnya adalah alat Sampek. Alat musik petik ini tergolong ke dalam alat musik tradisional yang berasal dari suku Dayak. Alat musik Sampek umumnya dibuat dari bahan-bahan alami, seperti kayu ulin, kayu kapur, atau kayu arrow. Alat musik petik ini dilengkapi dengan 3 sampai 6 dawai. e Instrumental Jawaban : C 21. Musik yang lahir, tumbuh, dan berkembang di lingkungan masyarakat umum dinamakan musik . a. Pop b. Klasik c. Istana d. Instrumental e. Rakyat Jawaban : E 22. Jenis musik yang didominasi permainan gitar penuh improvisasi adalah . a. Musik R & B b. Musik jazz c. Musik blues d. Musik rock e. Musik pop Jawaban Warum Flirten Männer In Einer Beziehung. Uploaded byとDOE'NKイ 0% found this document useful 0 votes0 views3 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes0 views3 pagesSoal Ulangan Harian Seni Musik Uploaded byとDOE'NKイ Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Musik Cina/Tionghoa memiliki sejarah yang panjang dan dipercaya sudah mulai sekitar 7000 tahun yang lalu. Pada awalnya musik Cina seperti juga musik dunia lainnya, sangat terkait dengan upacara keagamaan. Pada masa itu pemusik adalah penyihir. Musik zaman dahulu pada masa Kaisar Kuning, Yao dan Shun serta dari Dinasti Xia, Shang dan Zhaou disebut Liuyue. Selama dinasti Zhou, liuyue dipersembahkan kepada para leluhur dan juga kepada langit dan bumi, matahari dan bulan, serta gunung dan sungai. Dalam catatan sejarah, musik tradisi Cina sangat mempengaruhi Jepang dan Korea. Bahkan dalam buku Liu-Dsi 400 SM disebut pula pengaruh musik Cina pada bangsa Mongol dan Tibet. Pada waktu itu siter Cina telah dikenal dengan rangkaian nada pada dawainya dengan nama Shang, Cou, Yo, Chi dan Gung yang menggambarkan 5 musim di Cina Tengah. Sejarah Musik Cina Musik tradisi Cina berkembang di kalangan para pengikut Tao yang banyak mengembangkan musik keagamaan. Banyak tokoh Tao yang bermukim dengan lingkungan subur di Taiwan dan Korea. Dewasa ini apabila kita ingin melihat musik asli Cina, kita dapat menjumpainya di Semenanjung Korea dan Taiwan. a. Musik dan Politik Para bangsawan Zhou dinasti Zhou menciptakan ritual dan musik. Musik dijadikan salah satu dari dua pilar utama dalam mempertahankan ketertiban. Pada masa Zhou inilah, musik memiliki muatan politik yang kuat. Hampir semua pejabat, besar dan kecil memiliki orkestra. Pengaturan musik serta jumlah musisinya berdasarkan pangkat pejabat tersebut. Untuk pejabat dengan pangkat tertinggi, ia akan memiliki musisi yang membentuk tiga sisi dengan empat orang di masing-masing sisi dari empat baris. b. Musik dan Ungkapan Emosi Dalam perkembangan berikutnya, yaitu pada masa dinasti Wei 220-265, Jin 265-420 di Utara dan Selatan, musik Cina pada saat itu menjadi ungkapan pikiran dan emosi seseorang. c. Perkembangan Musik Cina Kultur tinggi Cina, dalam sejarah tercatat diraih oleh 5 dinasti, yaitu 1. Dinasti Huangti 2500-2000, 2. Dinasti Hsia 1800-1500 SM, 3. Dinasti Shang 1500-1000 SM, 4. Dinasti Chou 1000-256 SM dan 5. Dinasti Han 206-220 SM. Riwayat perkembangan musik Cina sebenarnya sudah sejak zaman batu, sekitar 8000 tahun sebelum masehi. Perkembangan musik secara lebih mendalam dilakukan oleh Huang-Ti yang di Eropa lebih dikenal dengan gelar Kaisar Kuning. Pada zaman Huang-ti inilah mulai dikenal sistem tangga nada yang berasal dan dipengharuhi oleh musik tradisional Cina sendiri. Ming Lun salah seorang menteri pada zaman dinasti Huang-Ti, telah menyampaikan pembagian 12 nada tengahan sebagai wahyu Tuhan melalui suara sepasang burung yang kemudian diperagakan dengan alat tiruan dari tabung-tabung bambu berbentuk seruling. Kedua belas nada itu masing-masing berjarak setengah tengahan, yaitu 1. Huang-Chung F 2. Ta-Lu Fis 3. Tai-Tsu G 4. Chai-Chung Gis 5. Ku-His A 6. Cheng-Lu Ais 7. Jul-Pin B 8, Ling-Chung C 9. I-Tse Cis 10. Nan-Lu D 11. Wu-I Dis 12. Ying-Chung E Alat musik zaman dinasti Huang-Ti a. Huang-Kung Gelbe Glock berupa lubang-lubang cekung dalam tanah yang bervariasi nadanya ketika ditutup dan dibuka. b. Suling panjang yang ditala secara pentatonis. Pada zaman ini terjadi perkembangan tangga nada pentatonis. Selain alat musik tradisional yang sudah ada pada zaman dinasti sebelum Hsia, terdapat alat musik seperti kecapi, dengan 5 dawai, yaitu Qin Guqin. Pada zaman ini banyak terjadi perkembangan alat-alat musik antara lain a Lonceng-tembaga berupa batang-bantang tembaga-tembaga yang ditata menurut tangga nada Tiongkok. b. Lonceng-batu King berupa batu-batu yang digantung dalam berbagai tinggi nada. c. Suling berbonggol seruling dengan kantung udara berupa bejana atau tempurung. d. Pan-pipe Pai Siao jajaran tabung dalam berbagai tinggi nada. e. Cin Qin sejenis siter f. Genderang dalam berbagai bentuk. Pada zaman ini banyak diketengahkan pengetahuan musik dalam bentuk buku. Usaha ini terjadi terutama pada masa Konfusius 551-478 SM. Pada zaman ini pula diperkenalkan pembagian atau klasifikasi alat musik dalam 8 macam a. alat musik yang dibuat dari logam, b. alat musik yang dibuat dari batu, c. alat musik yang dibuat dari labu, d. alat musik yang dibuat dari bambu, e. alat musik yang dibuat dari kayu, f. alat musik yang menggunakan dawai senar, dan g. alat musik yang terbuat dari tanah. Dalam masa Dinasti Han inilah dilakukan penyempurnaan dan perbaikan metode musik yang ada dari sejak zaman Konfusius. Dilakukan pula dokumentasi musik atas 800 jenis musik tradisional Cina. Alat yang merupakan pengaruh dari luar adalah Aulos dan Lute. Tokoh Musik Cina a. Konfusius Confucius Konfusius adalah seorang filsuf dan pendidik agung. Beliau sangat mencintai musik. Meskipun menghadapi banyak kesulitan, beliau tetap tidak pernah berhenti bermain musik. Konfusius percaya akan unsur politis dan pendidikan dalam musik. Ia menekankan penggabungan ritual dan musik. Dengan langkah ini dia pikir dapat membantu mengubah kebiasaan dan adat-istiadat yang mapan terutama dalam menegakkan hukum dan ketertiban. Musik idealnya adalah musik yang tidak memanjakan diri dan berlebihan dalam emosi. Konfusius sangat menekankan pentingnya integritas moral pada musik. Ia percaya bahwa musik harus dibimbing oleh nilai-nilai moral. b. Shi Kuang Seorang musisi buta yang terkenal pada musim semi dan musim gugur pada zaman kaisar Jin Wengong berkuasa. Kaisar ini pernah minta sebuah lagu melankolis pada Shi Kuang. Melodinya begitu menyentuh hati sehingga kaisar menjadi sedih dan jatuh sakit. Kemudian, Shi Kuang pun memainkan lagu ringan dan menghibur sehingga menyebabkan Sang Kaisarpun sembuh. Menurut kaisar, musik Shi Kuang menggambarkan pagi musim semi setelah badai. Menurut kaisar musik Shi Kuang mampu menghilangkan duka di hatinya. Sejak itu, musik Shi Kuang terkenal karena mempunyai kekuatan menyembuhkan orang sakit/membangkitkan orang mati. Oleh karena itu, sampai sekarang pun dalam adat Cina/ Tionghoa ada iringan musik pada saat prosesi pemakaman. Kaisar Jin Wengong menghadiahkan gelar Dewa Musik kepada Shi Kuang sebagai penghargaan atas kemampuannya dalam bermusik terutama dalam bermain Qin. Ciri Musik Cina a. Unik b. Memiliki gaya kontras tempo cepat atau lambat. c. Bisa mengomunikasikan udara dan temperatur yang seimbang. d. Melodinya sederhana. e. Membawa kedamaian. f. Urutannya bisa ketat atau tidak ketat. Alat Musik Cina Alat musik Cina/ Tionghoa memiliki sejarah selama 7000 tahun. Selama Dinasti Zhou sekitar 3000 tahun yang lalu, ada sekitar 70 instrumen. Sekarang ada ratusan alat musik orang Tionghoa. Alat musik mereka bisa digolongkan dalam kelompok alat musik petik, perkusi, maupun tiup. a. Guqin Guqin merupakan raja alat musik Cina/ Tionghoa kuno. Alat ini sudah terlihat pada dinasti Zhou. Alat musik ini tergolong dalam tipe alat musik petik yang memiliki lima dawai. Suara musiknya dibuat dengan memetik dawai-dawainya. Baru pada zaman dinasti Wei dan Jin, Guqin versi tujuh dawai mendapat bentuk bakunya mencapai bentuknya yang standar. Guqin memiliki rongga resonan bunyi. Ia bisa memainkan banyak ragam lagu. Alat musik ini cocok untuk memainkan lagu yang berwatak kuat dan agung maupun yang lembut. Ia memiliki warna nada yang dalam namun tenang. Warna suara alat musik yang demikian ini sangat khas dan tidak ditemukan pada alat musik lainnya. b. Zheng Alat ini sangat populer selama Dinasti Qin. Biasanya, Zheng memiliki 12 atau 13 dawai. Ini khususnya cocok untuk meniru suara ombak dan angin melolong. c. Pi-pha Dikatakan bahwa Pi-pha berasal dari Persia. Ia dibawa ke Cina sekitar abad ke empat dari daerah barat. Cara memetik pi-pha mirip dengan Guqin. Meskipun demikian, Pi-pha mempunyai kekhususan tersendiri. Pi-pha sangat beragam jenisnya. Ia bisa memainkan suara suara kuda, lagu melankolis, maupun melodi yang ringan dan menggembirakan. d. Erbu Erbu adalah instrumen berdawai yang berevolusi dari xiqin, jiqin, dan buqin dari dinasti Tang dan Song. Bunyi erbu selalu berubah. Ia bisa memainkan lagu yang lembut dan bersemangat. Banyak opera Cina/ Tionghoa menggunakan erbu sebagai musik pengiring. e. Xiao Versi Xiao paling awal adalah Pai-xiao. Alat musik ini terbentuk dari beberapa buluh yang disusun bersama. Setiap buluh menghasilkan suara yang berbeda. Alat musik ini cukup kuno. Ia telah ada sejak dinasti Song dan Yuan. Xiao yang kita lihat sekarang adalah variasi dari Qiangdi dari dinasti Han. Alat ini dibuat dari satu buluh. Aslinya Xiao adalah alat musik dari kelompok etnis minoritas. Bunyi Xiao ringan dan anggun. Ia sangat cocok untuk melengkapi Guqin. Alat musik ini cocok bagi orang-orang yang memilih hidup di hutan-hutan dan gunung-gunung. f. Di Di menghasilkan bunyi yang jernih, keras, bersemangat, dan gembira. Alat musik ini bagus untuk menyampaikan semangat dan kegembiraan. Pembuatan Di cukup sederhana dan rendah biayanya, karenanya ia merupakan instrumen yang cukup populer di antara rakyat kelas bawah. g. Yang-Gin Yang-gin termasuk dalam golongan alat musik perkusi/pukul. Susunannya cukup rumit dan terbuat dari tiga bagian utama yakni, bingkai, dawai, dan tuts. Bunyi yang dihasilkan bergetar dan kuat tapi lembut. Ia bisa dipadukan dengan mudah dengan alat musik lain. h. Bianz-Bong Alat musik perkusi ini dibuat dari bel berbagai ukuran. Bel itu memiliki beberapa lubang. Setiap bel memiliki ukiran wajah hewan. Ada berbagai jenis Bianz-bong. penggolongan ini didasarkan pada jumlah bel yang dimilikinya. Jumlah bel bisa 9, 13, 16, 64 dan seterusnya Bunyi bianz-bong sama seperti bel, jernih, murni, dan bertahan lama. Baca juga Jakarta - Setiap alat musik pasti akan menghasilkan suara atau bunyi yang berbeda-beda. Berdasarkan sumber bunyinya, alat musik digolongkan menjadi lima macam yaitu aerofon, membranofon, kordofon, idofon, ini kita akan fokus membahas terkait kordofon. Alat musik kordofon adalah jenis alat musik yang sumber bunyinya dihasilkan dari dawai atau senar yang direntangkan di badan instrumen memainkan alat musik kordofon bisa dengan memetik dawai atau senar. Memetik dawai pada alat musik kordofon biasanya dengan menggunakan jari-jari dengan jari, memetik senar bisa juga dengan memakai alat bantu berupa pick yang terbuat dari logam/plastik, sehingga mampu menghasilkan bunyi yang lebih modul Seni Budaya Kelas X pada situs resmi Kemdikbud karya Naning Widyati, tidak hanya dipetik, alat musik kordofon juga ada yang bisa dimainkan dengan cara digesek. Dawai alat musik yang digesek menggunakan bow yang terbuat dari rambut kuda, bahan sintetis, dan stik banyak sekali contoh alat musik yang termasuk kordofon, dengan cara dipetik diantaranya adalah gitar, biola, ukulele, harpa, dan masih banyak alat musik kordofon tradisional Indonesia adalah1. Gambus dari Riau. Gambus memiliki dawai, yang dibuat dari bahan Sampe/sapek adalah alat musik kordofon tradisional khas dari suku Dayak di Kalimantan Timur. Dawainya menggunakan tali dari serat pohon enau ataupun kawat kecil, yang berjumlah 3 hingga 4. Dawai akan menghasilkan bunyi pada saat di petik menggunakan kedua Sasando adalah alat musik yang berasal dari Rote, Nusa Tenggara Timur. Sasando merupakan alat musik berdawai, yang dimainkan dengan cara Rebab Yogyakarta5. Keso-keso Sulawesi Selatan6. Tehyan Betawi, merupakan contoh alat musik kordofon tradisional Indonesia yang dimainkan dengan cara digesek. Simak Video "Tak Biasa, Alat Musik ini Terbuat dari Keramik Tanah Liart, Bogor" [GambasVideo 20detik] pal/pal There were more than 70 types of musical instruments used in ancient China. Many of these instruments have more than 3,000 years of history. Among the many traditional musical instruments of China, the most popular 10 instruments were the guzheng, erhu, dizi, pipa, guqin, hulusi, suona, xiao, Chinese drum, and bianzhong. 1. Guzheng古箏 — a Chinese Zither The guzheng a kind of Chinese zither was the most popular instrument in China in ancient and medieval times. It has more than 2,500 years of history. There are 21–26 strings on the modern guzheng. The length of a traditional Chinse guzheng is meters 5’4”. Players wear fingerpicks to play a guzheng It is usually played by a female musician sitting on a chair in front of the instrument. Players always wear fingerpicks made from plastic, resin, or other materials. Guzheng players often perform solo. Modern guzheng instruments are often played by pinching the strings to play heptatonic notes and chords. One of the classical melodies played on a guzheng is High Mountain and Running Water’ 高山流水. Music played by Guzheng 2. Erhu二胡 — the Chinese Violin The erhu is a two-string, violin-like instrument that is played with a bow like a violin bow. It is also known as the Chinese violin in the Western world. Erhus are often played in Chinese opera performances and traditional orchestras. People are playing the Erhu in the park Erhus generally retain their traditional tuning system, so they may sound odd to Western ears. It allows for a high degree of virtuosity, covers three octaves, and can be made to imitate the sound of Chinese singing as well as birds and horses. It produces a melancholy sound. The most famous piece of erhu music in China is Two Springs Reflect the Moon’ 二泉映月. The music was composed by a blind streetside folk musician called Ah Bing 阿炳. He composed the music to express the grief of his bitter life in the old society. Two Springs Reflect the Moon’ became an exquisite example of Chinese traditional instrument music. Music played by Erhu 3. Dizi 笛子 — a Chinese Transverse Flute The dizi or hengdi is another popular Chinese musical instrument. It is a kind of Chinese transverse flute that is often played in Chinese folk music or opera. Dizis generally have six or more finger holes. One hole is covered with paper so that the flute has a peculiar buzzing sound that people like. A man is playing Dizi Most dizis are made of bamboo. Some of them are made of wood, plastic, stone, or even jade. As they are easy to make and carry, the dizi is very popular with Chinese students and folk music lovers. There are several kinds of dizi flutes, such as the qudi and bangda, which mainly vary in length. The longer ones like the changdi allow for deeper sounds. One of the popular music pieces played on a dizi is Moon on Guan Mountain’ 关山月. Music played by Dizi 4. Pipa 琵琶 — the Chinese Lute or Chinese Guitar The pipa is a traditional Chinese musical instrument with four strings. The instrument has a pear-shaped wooden body with frets like those on a guitar. The number of frets ranges from 12 to 26. Chinese Pipa Modern pipas have been re-engineered to fit better with Western-style music. Steel strings are now used, so players wear special finger plectra. Pipa musicians are mainly seen on stage or perhaps as entertainers at special parties or restaurants. The pipa has been played for more than 2,000 years in China. There are many ancient stories and poems about this instrument. One of the famous stories is about Wang Zhaojun, who was sent to the northwest of China to marry a ruler to keep the peace between two nations. On the way to the new place, Wang Zhaojun felt sad and homesick on her saddle. She took out her pipa and played sorrowful melodies. It is said that a flock of geese flying southward heard the music and forgot to flap their wings and fell to the ground. From then on, Zhaojun got the nickname falling geese’ or dropping birds’.She was one of the four beauties’ fabled in Chinese history. The melody she played was called Zhaojun’s Lament 昭君怨, and it is often played in Chinese opera. Music played by Pipa 5. Guqin 古琴 — Chinese Seven-String Instrument The guqin is one of the oldest plucked instruments in China. It is also called the qixianqin or seven-stringed zither’ 七弦琴, as it has seven strings. The guqin’s main part is a long, narrow wooden soundbox. A girl is playing the Guqin It can produce sounds of great subtlety and refinement, which are favored by many great scholars and musicians. It is said that Confucius liked to play the guqin when he was teaching his students. The guqin is known as the father of Chinese music’ or the instrument of the sages’ by the Chinese. It is generally representative of traditional Chinese musical culture. The famous melodies Gao Shan 《高山》 High Mountains’ and Liu Shui 《流水》Flowing Water’ are played with the guqin. These guqin pieces were originally played by a famous Chinese musician called Bo Ya, who had a close friend called Zhong Ziqi who fully understood Bo Ya’s music. Bo Ya broke his guqin after Zhong Ziqi died. These melodies have also been used to express the ideal of real friendship by the Chinese. In Chinese, zhiyin 知音, literally to know the tone’ means a close friend. Music played by Guqin 6. Hulusi 葫芦丝 — the Cucurbit Flute The hulusi, a kind of free-reed wind instrument, is one of the musical instruments specially associated with Yunnan and South China ethnic minorities. A hulusi has three bamboo pipes and a gourd wind chest at the end with the mouthpiece. The center pipe has finger holes while the two on both sides are the drone pipes. Because of its unique and beautiful sound and simple, gentle, and elegant appearance, and because it is easy to learn, the hulusi is popular with primary and middle school students, music lovers, and China travelers from home and abroad. Phoenix Tail Bamboo under Moonlight’ 月光下的凤尾竹 is one of the most famous melodies played on a hulusi. Music played by Hulus 7. Suona 唢呐 — the Chinese Trumpet The suona, also called the laba or horn, is a kind of Chinese wind instrument. It is made up of a wooden body and a tubular brass or copper bocal to which a small double reed is affixed. It has a metal bell-shaped mouth. Suona The suona has long been an important musical instrument in northern China for weddings and funeral processions because of its keen and resonant sound. The suona is also used for yangko folk dances, alongside drum music, and to accompany local opera and ballads. Classical melodies played on the suona include Birds Paying Homage to the Phoenix’ 百鸟朝凰 and A Flower’ 一枝花. Music played by Suona 8. Xiao 箫 — a Chinese Vertical End-Blown Flute The xiao /sshyao/, also called the dongxiao 洞箫, is a Chinese vertical end-blown flute. Usually, it is made of bamboo and has holes on the top. It is said that the xiao was developed from an end-blown flute that was used by the Qiang ethnic groups of Southwest China in ancient times. The playing techniques for the xiao are like those for the bamboo flute. The xiao is most suitable for playing long, quiet, and sentimental songs. A man is playing the Xiao The xiao’s sound is thought to have the sweetness of the phoenix's call. The phoenix is regarded as the king of birds in Chinese culture. The melody named the Autumn Moon Over the Calm Lake’ represents the sound of the xiao perfectly. Music played by Xiao 9. Gu 鼓 — The Chinese Drum The Chinese drum, also called the tanggu 堂鼓 hall drum’, is a traditional Chinese musical instrument. The tanggu is a medium-sized drum with a barrel shape. The two heads of the drum are made of animal skin mostly buffalo hide. Two Chinese Drums It is played with two wooden sticks. The tone of the sound produced by the drum depends on the strength of the hit and which part of the drum skin is hit. According to their size, tanggu models can be divided into small or big. The bigger the size of the drum the lower pitch sound. The famous work Fisherman's Song of the East China Sea’ 东海渔夫 is performed with a tanggu. Music played by Gu 10. Bianzhong 编钟 — Chinese Chime Bells The bianzhong is a kind of ancient Chinese musical instrument. It is also called the Chinese chime bells. Chime bells are a set of bronze bells hanging on a big bell cot, arranged according to different tones of bells. Using a wooden hammer or bar to knock the bronze bells produces different sounds. Chinese Chim Bells China is the earliest country to make and use chime bells, which can be dated back to from 2,000 to 3,600 years ago. Chime bells were the major instrument used for China's ritual and court music in ancient times. The melody Moon and Flower in the Spring River’ 春江花月夜 is representative music of the bianzhong. Music played by Bianzhong

instrumen musik tradisional dari china yang bersumber bunyi dawai dinamakan